Ekonomi

Pertanyaan

hubungan krisis ekonomi tahun 30an dengan munculnya ekonomi makro

1 Jawaban

  • Kelas: X
    Mata Pelajaran: Ekonomi
    Materi: Makroekonomi
    Kata kunci: Sejarah makroeknomi


    Jawaban pendek:

     

    Krisis ekonomi tahun 1930an, atau yang disebut dengan “Depresi Besar”, menyebabkan kebangkurtan berbagai perusahaan, maraknya pengangguran dan jatuhnya harga barang.

     

    Kondisi krisis ini memicu para ekonom merumuskan tentang kebijakan ekonomi pada skala besar dalam suatu negara, yang menjadi awal munculnya cabang ilmu ekonomi makro (Makroeknomi). Salah satu ekonom paling berpengaruh di masa ini adalah John Maynard Keynes.

     

    Jawaban Panjang:

     

    Makroekonomi adalah cabang ekonomi yang berhubungan dengan kinerja, struktur, perilaku, dan pengambilan keputusan ekonomi secara keseluruhan. Ini termasuk ekonomi pada skala nasional, regional, dan global. Makroekonomi dan mikroekonomi, adalah dua istilah yang diciptakan oleh Ragnar Frisch pada tahun 1933, dan merupakan dua cabang yang paling umum di bidang ekonomi.

     

    Sejarah awal dari makroeknomi adalah:

     

    David Hume mengusulkan teori kuantitatif uang pada 1752 dalam bukunya “Of Money (Essays, Moral, Political, and Literary)”.

     

    William Stanley Jevons dan Clément Juglar pada tahun 1860-an, berusaha untuk menjelaskan siklus krisis ekonomi yang sering terjadi dalam sejarah.

     

    Biro Riset Ekonomi A.S. dengan dipimpin oleh ekonom Wesley Mitchell pada tahun 1920, mencoba menganalisis fluktuasi ekonomi dengan statistik.

     

    Namun, secara pesat perkembangan Makroekonomi dalam bentuk yang modern dimulai dengan penerbitan “The General Theory of Employment, Interest and Money” oleh ekonom Inggris, John Maynard Keynes pada tahun 1936, di tengah-tengah terjadinya krisis ekonomi dunia yang disebut dengan Depresi Besar tahun 1930an. Dalam bukunya, Keynes menawarkan teori baru kondisi ekonomi pada krisis ini.

     

    Ketika Depresi Besar melanda, para ekonom mengalami kesulitan untuk menjelaskan bagaimana pada saat krisis, barang tidak terjual habis dan pekerja dapat menganggur. Dalam teori klasik, harga dan upah akan turun, dan semua barang terjual dan tenaga kerja dapat memiliki pekerjaan.

     

    Dalam teori Keynes, teori klasik tidak berlaku karena orang dan bisnis cenderung menahan uang mereka di masa ekonomi sulit - sebuah fenomena yang dia gambarkan dalam istilah “preferensi likuiditas”.

     

    Pemikiran Keynes ini menjadi dasar aliran Keynesian, salah satu aliran berpengaruh pada makroekonomi.

     

    Milton Friedman kemudian pada tahun 1960an mengembangkan sebuah alternatif untuk teori Keynesian yang akhirnya diberi nama monetarisme. Umumnya monetarisme berpendapat bahwa pasokan uang penting bagi makroekonomi.

     

Pertanyaan Lainnya