B. Indonesia

Pertanyaan

Adakah arti lambang di Puisi Serenada hijau

1 Jawaban




  • 1. Repetisi

    Kupacu kudaku
    Kupacu kudaku menujumu

    Pengulangan kata kupacu kudaku  di atas merupakan bentuk majas repetisi, dengan tujuan untuk menegaskan. 

    2. Personifikasi 

    Bila bulan 
    Menegurkan salam 
    Dan terdengar keluhan 
    Dari batu yang terendam

    CitraanSi aku sedang dalam sebuah perjalanan menuju tempat kekasihnya berada dengan menggunakan sebuah alat transportasi yang memiliki daya tahan yang kuat pada waktu malam tiba. Dalam perjalanannya itu, diiringi dengan suara-suara binatang yang mendiami dahan-dahan pohon pada malam hari. Suara yang menurut si aku membuat perjalanan malamnya menjadi syahdu.
    Saat menyusuri setiap jengkal jalan yang dilaluinya, dia merasa seperti bernostalgia dengan kenangan-kenangannya. Kenangan-kenangan yang membuatnya menjadi sangat merindu, membuat suara hatinya yang selama ini bungkam menyuarakan isi hatinya karena rasa rindu dalam dirinya sudah tidak tertahankan lagi.

    Si aku semakin mempercepat perjalanannya untuk menuju ke tempat kekasihnya. Dia membayangkan kalau di sana, di tempat kekasihnya, kekasihnya tengah menunggu kedatangannya dengan memain-mainkan rambutnya yang panjang.
    TemaSerenada Hijau merupakan sajak yang berisi tentang percintaan. 
    Serenada merupakan bagian dari kakawin-kawin (dalam sastra Jawa Kuno) yang berisi tentang asmara. Kakawin-kawin adalah dendang lagu tentang perkawinan yang terdiri atas romansa dan kealtaran. Serenada Hijau termasuk dalam kakawin-kawin romansa.
    TipografiPada puisi ini Rendra membut puisi dengan tipografi huruf besar di awal kalimat, dan menggunakan tanda baca.

    Kata KongkritBait ke-1

    Kupacu kudaku

    Merupakan kalimat inversi, yakni kalimat yang pola kalimatnya terbalik. Pada bait tersebut, kalimat “Kupacu kudaku” seharusnya ditulis dengan pola “Kudaku kupacu”.
    Mungkin yang dimaksud kuda dalam sajak ini adalah salah satu anggota tubuh tokoh si aku sendiri dengan segenap tenaga dan kekuatan yang ia miliki untuk mencapai apa yang ia mau atau bisa juga diartikan sebagai sebuah alat transportasi pada masa itu yang memiliki daya tahan yang kuat. Karena kuda dikenal sebagai hewan yang cepat, memiliki tenaga yang cukup kuat, dan tidak cepat lelah

    Bait ke-2

    Kupacu kudaku menujumu

    Terdapat kalimat repitisi yang merujuk pada kalimat bait pertama “Kupacu kudaku” dan terdapat tambahan “menujumu”. Kalimat repitisi (pada sajak ini) merupakan pengulangan kalimat yang terdapat pada bait sebelumnya yang berfungsi sebagai penekanan makna kalimat. Kalimat repitisi dapat menunjukkan dominasi kalimat yang menjadi sesuatu yang penting dalam sajak ini.

    Bait ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6

    Bila bulan
    menegur salam
    dan syahdu malam
    bergantung di dahan-dahan

    Pada bait ke-3, terdapat kata “bila” yang menjelaskan keterangan waktu. Kemudian keterangan waktu pada bait ke-3 dijelaskan pada bait ke-4, bait ke-5 dan bait ke-6. Pada bait ke-4, bait ke-5, dan bait ke-6 menjelaskan bahwa waktu yang terjadi adalah malam hari. Pada bait ke-6 ditemukan penggunaan majas personifikasi pada “bergantung”.

    Bait ke-7

    Menyusuri kali kenangan

    Pada bait ini, menjelaskan keterangan tempat yang merujuk pada sosok “aku” yang mengacu kudanya pada malam hari menyusuri sungai yang sebelumnya oleh aku menjadi tempat yang pernah menjadi saksi bisu aku dalam percintaannya sehingga menjadi tempat kenangan. 

    Bait ke-8, bait ke-9, dan bait ke-10

    yang berkata tentang rindu
    dan terdengar keluhan
    dari batu yang terendam

    Bait ke-8 menegaskan isi pada bait sebelumnya. Bait ke-9 dan bait ke-10 juga menegaskan isi yang terdapat pada bait sebelumnya yang menjelaskan keterangan tempat. Terdapat majas personifikasi pada bait ke-9 yang merujuk pada bait ke-10, yaitu pada kalimat “terdengar keluhan dari batu yang terendam”. Pada kalimat tersebut menjelaskan bahwa batu yang terendam seakan-akan hidup dengan adanya keluhan-keluhan yang didengar aku. Batu yang dimaksud dalam sajak ini lebih mendekati ke suara hati si aku yang terendam atau dipendamnya selama ini.

    Bait ke-11

    Kupacu kudaku

    Terdapat kalimat repitisi atau pengulangan kalimat kembali yang menjadi penegas pada sajak ini bahwa kalimat “kupacu kudaku” merupakan hal yang penting pada sajak ini. Kalimat repitisi pada bait ini merujuk total terhadap bait ke-1, artinya kalimat pada bait ke-1 diulang sepenuhnya pada bait ke-11.


    Bait ke-12

    Kupacu kudaku menujumu

    Terdapat kalimat repitisi kembali pada bait ini yang merujuk pada bait ke-2. Repitisi total ini menunjukkan bahwa kalimat ini merupakan hal yang penting sehingga terdapat beberapa kali pengulangan atau penegasan.

    Bait ke-13, bait ke-14, bait ke-15, dan bait ke-16

    Dan kubayangkan
    sedang kautunggu daku
    sambil kaujalin
    rambutmu yang panjang

    Keempat bait ini menjelaskan bahwa aku (dalam perjalananya) sedang membayangkan wanita yang dijemputnya menunggu dengan menjalin rambut panjangnya.

Pertanyaan Lainnya